Evaluasi Sumberdaya Lahan di Kabupaten Kediri

 

Menurut Widianto (1994) evaluasi diperlukan dasar-dasar yang digunakan untuk mencapai sasaran yang dimaksud. Dalam evaluasi lahan dikenal adanya suatu sistem klasifikasi yaitu klasifikasi kemampuan lahan yang dilakukan untuk menilai faktor-faktor yang menentukan daya guna lahan kemudian mengelompokkan penggunaan lahan sesuai dengan sifat yang dimilikinya. Dalam klasifikasi kemampuan lahan yang dinilai hanyalah faktor-faktor pembatas lahan. Klasifikasi kemampuan lahan (Land Capability Classification) adalah penilaian lahan (komponen – komponen lahan) secara sistematik dan pengelompokkanya ke dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat – sifatnya baik potensi dan penghambat dalam penggunaanya secara lestari yang dipandang sebagi kapasitas lahan itu sendiri untuk suatu macam atau tingkat penggunaan umum.

Evaluasi lahan adalah suatu pendekatan untuk menilai potensi sumberdaya lahan. Evaluasi kesesuaian lahan merupakan evaluasi potensi lahan bagi penggunaan berbagai sistem pertanian secara luas dan tidak membicarakan peruntukan jenis tanaman ataupun tindakan penelolaannya. Lahan dengan kemampuan yang tinggi diharapkan berpotensi yang tinggi dalam berbagai penggunaan, sehinggga memungkinkan penggunaan yang intensif untuk berbagai macam kegiatan.

Selain untuk menetapkan model pengelolaan yang terbaik, evaluasi kese[1]suaian lahan juga dapat digunakan untuk menetukan alternatip penggunaan lahan yang paling mungkin dari suatu lahan. Penawaran-penawaran pengguna-an lahan didasarkan pada kondisi pembatas yang paling minimum.

Wilayah Kabupaten Kediri berdasarkan topografinya berada pada elevasi 50 – 1500 m dpl. Berdasarkan fisiografinya dan kemiringannya berkisar antara 2 - $0 % terdiri atas wilayah dataran rendah hingga dataran tinggi dengan tipe iklim muson tropika yang mempunyai iklim musim kering dan basah yang jelas berbeda. Wilayah Kabupaten Kediri Bagian Barat tepatnya si Desa Maosan, Desa Selopanggung, Desa Manyaran dan Desa Bulusari, tanah di wilayah ini terbentuk dari bahan induk batu kapur dan pasir/abu vulkanik. Hasil klasifikasi tanah wilayah ini terdiri dari tiga order yaitu : Entisol, Inceptisol dan Alfisol.

Sedangkan sifat fisik tanahnya diantaranya adalah tekstur tanah di dominasi oleh kelas lempung liat berpasir. Kedalaman efektif tanah mempunyai solum dalam sedangkan klas drainasenya termasuk dalam kelas drainase cepat dan lambat.

Kemasaman tanah yang menunjukkan derajat kemasaman tanah yang tinggi hal ini ditumjukkan oleh nilai pH berkisar anatara 6,5 – 7. Hal ini berarti Kabupaten Kediri tergolong tanah alkalis. Kandungan bahan organik tanah tergolong rendah berkisar antara 0,91% hingga 1,26%. Kandungan N total tanah bervariasi antara tinggi hingga rendah. Kandungan P tersedia pada daerah penelitian termasuk dalam kategori sangat tinggi berkisar antara 13,80 – 207,95 ppm dan nilai kapasitas tukar kationnya juga bervariasi antara rendah sampai dengan tinggi drngan kisaran antara 0,01 – 0,85 me/100g.

Dengan mendasarkan pada kondisi kemampuan tanah dan karakteristik sifat fisik maupun kimia tanah serta data-data pendukung lainnya maka kemudian dilakukan penilaian Kelas Kesesuaian Lahannya berdasarkan Satuan Peta Tanah.


Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman tebu yakni di Desa Maosan cukup sesuai untuk tanaman tebu dengan faktor pembatas berupa medan dan kondisi untuk zone agroklimat. Untuk penerapan penggunaan sebagai lahan tebu perlu dipertimbangkan demi kelestarian lahan dan diperlukan masukan untuk pencapaian tersebut. Desa Selopanggung sesuai marginal dengan faktor pembatas berupa medan pembatas akan berakibat mengurangi produksi sehingga perlu diberi masukan sesuai yang diperlukan. Sedangkan untuk Desa Manyaran cukup sesuai untuk komoditas tebu dengan memperhatikan faktor pembatas berupa kondisi medan, Faktor pembatas bisa dieliminasi dengan menambahkan masukan yang diperlukan. Hal ini berarti Kabupaten Kediri bagian barat dikatakan sesuai secara marginal dengan faktor pembatas berupa kondisi medan. Faktor pembatas yang ada akan berakibat mengurangi keuntungan sehingga perlu diberikan masukan yang cukup sesuai yang dibutuhkan.

Jadi evaluasi kesesuaian lahan di Kabupaten Kediri Wilayah Barat berpotensi untuk komoditas tebu dengan faktor pembatas berupa kondisi medan yang meliputi bentuk relief , kelerngan dan prosentase batuan di permukaan.

 

0 komentar:

Posting Komentar