Di sebuah laut hiduplah hewan-hewan laut
yang tengah menikmati kehidupannya. Mereka sangat senang dan selalu bekerja
sama dalam melakukan berbagai hal. Hewan-hewan tersebut terdiri dari ikan,
udang, kuda laut, serta terdapat terumbu karang, rumput laut dan berbagai
tumbuhan laut lainnya yang membuat laut menjadi indah. Suatu hari ada 2 ekor
ikan badut yang memiliki ikatan keluarga. Keluarga itu terdiri dari ikan
jantan, ikan betina, dan berbagai telurnya yang banyak. Ikan jantan sebagai
ayah dan ikan betina sebagai ibu. Mereka berudua sangat senang karena memiliki
benyak telur yang akan menetas.
Ditengah heninganya kehidupan di laut,
tiba-tiba datanglah sekelompok ikan hiu yang akan menyerang kehidupan di laut.
Sang raja hiu berkata “Wah, kita mempunyai santapan yang banyak dan kita akan
kenyang pastinya.” Kemudian ikan hiu lain menjawab “Tentu raja, santapan yang
lezat dan nikmat akan membuat kita kenyang dan kita akan puas.” Keluarga ikan
badut tidak ingin menjadi santapan ikan hiu, ikan jantan ingin menyelamatkan
ikan betina beserta telur-telurnya dari serangan ikan hiu itu. “Ayo kita
selamatkan diri kita dari serangan mereka.” Teriak si ikan jantan. Si ikan
betina tidak mau menyelamatkan dirinya, dia lebih memilih ikut menyerang ikan
hiu bersama ikan-ikan yang lain.
Si ikan jantan juga ikut menyerang ikan
hiu itu, tetepi usaha mereka sia-sia, banyak yang menjadi santapan ikan hiu
termasuk ikan betina serta telur-telurnya, tetapi masih tersisa satu butir
telur “Nak, ibumu serta saudara-saudaramu telah habis dimakan ikan hiu, hanya
kamu dan ayah yang tersisa di keluarga kita.” kata sang ayah sambil bersedih.
Telur tersebut menetas, sang ayah pun senang dan berkata “Akhirnya telur
kesayanganku telah menetas menjadi ikan jantan jagoanku, aku akan memberimu
nama Jackie.” Sang ayah sangat senang, ia menyekolahkan anaknya di sekolah ikan
internasional. Ketika anaknya akan berangkat sekolah, sang ayah berpesan
“Hati-hati ya nak, balajar yang rajin di sekolah dan jangan bermain di luar
sekolah ketika istirahat” . “Iya yah, Jackie berangkat dulu ya.” Jawab Jackie
dengan gembira.
Jam istirahat telah tiba, Jackie diajak
temannya untuk pergi ke luar sekolah, Jackie menolak dengan berkata “Maaf
teman, aku tidak bisa ikut kalian, aku sudah berjanji kepada ayahku untuk tidak
bermain ke luar sekolah.” Namun Jackie tetap pergi ke luar sekolah karena
terpancing oleh rayuan temannya. Akhinya Jackie serta teman-temannya ditangkap
oleh nelayan. Guru ikan tidak bisa membantu, guru langsung memberitahu ayah
Jackie “Maaf pak, anak anda ditangkap oleh nelayan.” Ayah Jackie pun terkejut
dan berkata “Oh ya...” Ayah Jackie bersedih dan ingin mencari anaknya. Ketika
ia di perjalanan, ia bertemu dangan ikan pari betina “Hey, mau kemana kamu
pergi ?” ayah Jackie pun mendengar dan menjawab “Aku ingin mengelilingi sungai
ini untuk mencari anakku, bisakah kamu membantu aku mencari anakku ?” Si ikan
pari betina dengan senang hati menjawab “Tentu, mari kita cari bersama-sama.”
Akhirnya ayah Jackie dan ikan pari betina mencari Jackie bersama-sama.
Ketika mereka dalam perjalanan, mereka
bertemu dengan ikan paus, si ikan pari betina pun berteriak “Hey, awas, di sana
ada ikan paus yang ganas.” “Oh, tidak,, kita harus pergi.” Jawab ayah Jackie.
Akhirnya mereka berdua pergi ke permukaan laut dan bertemu dengan burung
pelikan, mereka sangat takut dan ingin pergi, tetapi si burung pelikan menahan
mereka dengan bertanya “Hey, ingin kemana kalian pergi ? Adakah yang bisa aku
lakukan untuk membantu kalian ?” “Aku ingin pergi ke rumah nelayan yang memburu
anannku, apakah kamu mengerti siapa nelayan itu ?” tanya ayah Jackie, kemudian
si burung pelikan menjawab “Sepertinya aku mengerti siapa yang kamu maksud,
mari ikut aku menemui nelayan itu.” Mereka pun bersama-sama pergi ke rumah
nelayan.
Sampai di rumah nelayan, si burung pelikan
melirik lewat jendela, ternyata Jackie tidak ada dan sepertinya sudah
dibebaskan di laut. Karena si burung pelikan tidak bisa berenang di laut,
akhirnya ia tidak bisa mebantu mereka “Maaf ya, aku tidak bisa membantu kalian
karena aku tidak bisa berenang di laut, aku hanya bisa membantu doa saja.” Kata
si burung pelikan, “Iya, tidak apa-apa, terimakasih atas bantuanmu.” Jawab ayah
Jackie, burung pelikan pun menjawab “Iya, sama-sama, semoga berhasil dan sampai
jumpa.” “Iya.” Jawab ikan pari betina dan ayah Jackie secara bersama-sama.
Ayah Jackie dan ikan pari betina mencari
Jackie keliling laut. Ikan pari betina melihat ada anak ikan badut yang
sepertinya tersesat tidak tahu arah jalan pulang, si ikan pari betina pun
menghampiri anak ikan tersebut dan bertanya “Hay, siapa kamu ? Ingin kemana
kamu pergi ?” lalu anak ikan tersebut menjawab “Aku Jackie dan aku ingin
mencari ayahku. Apakah kamu melihat ayahku ?” “Apakah ayahmu ikan badut seperti
dia ? dia kehilangan anaknya dan ingin mencari anaknya.” Kata si ikan pari
betina sambil menunjuk ayah Jackie. “Ya, itu ayahku.” Jawab Jackie.
Akhirnya Jackie mendekati ayahnya dan
berteriak “AYAH !!!” Ayah Jackie pun mendengar dan langsung memeluk anaknya, ia
berkata “Oh Jackie anakku, kemana saja kamu pergi ? Ayah sangat rindu padamu,
Nak” . “Maaf Yah, aku tidak mendengar nasihat ayah, dulu aku pergi keluar
sekolah dan aku di tangkap oleh nelayan, tetepi akhirnya aku di bebaskan karena
aku memiliki sirip yang cacat.” Ucap Jackie sambil menangis. Kemudian Jackie
dan ayahnya terharu dan berpelukan.
Atas bantuan si ikan pari betina dan si
burung pelikan, ayah Jackie bisa menemukan anaknya. Ayah Jackie berterimaksih
kepada si ikan pari betina dengan berkata “Terimakasih banyak, atas bantuanmu,
aku bisa menemukan anakku. Maukah kamu menjadi ibu dari anakku Jackie ?” Si
ikan peri betina dengan senang hati menjawab “Iya sama-sama. Jika itu mau kamu,
aku bisa bergabung di keluarga kalian dengan menjadi ibu Jackie” . “Sungguh ?”
Tanya ayah Jackie. “Iya.” Jawab si ikan pari betina. Akhirnya ayah Jackie, ikan
pari betina, dan Jackie hidup bersama menjadi keluarga bahagia dan tidak akan
diganggu oleh hewan lain karena saling menjaga diri.
Amanat / Pesan :
Kita harus patuh kepada orang tua dan
harus mendengar nasihat orang tua. Jika tidak, kita akan mendapat akibat.